Istilah Startup memang beberapa tahun terakhir sangat booming, Startup atau usaha rintisan sebenarnya tidak harus dalam bidang teknologi namun paradigma yang berkembang adalah usaha yang berkecimpung dengan berbasis aplikasi.
Apa yang berbeda dengan usaha rintisan dulu dan sekarang ?
Make Startup - pixabay |
1. Skema Bisnis
Jika Startup dahulu mayoritas lebih ke direct selling seperti menjual barang / produknya dengan door to door atau by phone,namun sekarang banyak sekali skema bisnis yang bisa digunakan oleh startup untuk mendapatkan income perusahaan. Skema bisnis yang paling banyak digunakan terutama startup jasa adalah seperti freemium yakni penggunaan gratis secara terbatas contoh wix - pembuatan website,skema on demand yaitu menyediakan layanan jasa dengan aplikasi mobile contoh gojek,uber dll dan subscribe/langganan seperti contoh spotify.
2. Brand
Di era modern ini nama dari brand sangat penting sekali, bukannya dulu tidak penting namun di jaman sekarang brand bisa dengan cepat dikenal luas hanya dengan beberapa bulan bahkan tahun. Istilah Brand Booming menjadi sangat dinanti oleh para pengusaha startup sehingga perusahaannya bisa melejit dan dikategorikan sukses. Contoh nya adalah Gojek yang hanya membutuhkan 4 tahun saja sehingga bisa dikenal di seluruh pelosok indonesia.
3. Pendanaan
Pendanaan tidak lepas dari modal awal saat membangun startup. Dahulu modal didapatkan dari ajuan ke bank, menjual aset atau secara bertahap dari pemasukan usaha. Saat ini sudah ada lembaga - lembaga pendanaan startup atau yang dikenal dengan angel investor yang siap mengucurkan dana mereka untuk pengembangan startup anda, tentu tidak bisa semua startup mendapatkan pendanaan seperti ini,dibutuhkan tahap - tahapan yang cukup panjang seperti prospek startup itu sendiri juga penilaian dari para investor. Anyway startup juga gak harus minta - minta ke investor kalau perusahaan mampu untuk memodali operasionalnya sendiri, namun kucuran dana fantastis tentu akan meningkatkan kapabilitas usaha dan segala aspeknya.Para usahawan pun juga harus tahu segala resiko yang akan diperoleh bila menggunakan dana dari para investor tersebut.
Mengapa tampak seperti api unggun ?
Bonfire |
Secara filosofi, ibarat kita sebagai user adalah orang yang sedang kedinginan / mengigil sedangkan startup adalah wadah dari kayu bakar yang siap dinyalakan. Secara logika api akan semakin membesar apabila diberi pemicu dari luar seperti gas/minyak bukan ? dan juga semakin banyak kayu bakar yang tersedia juga akan membuat api semakin lama menyala.Semakin besar api maka akan semakin hangat bagi kita pula, jika begitu pasti banyak orang yang akan mendekat dan berkumpul untuk mencari kehangatan.
Dari variabel api unggun diatas adalah kayu bakar dan minyak/gas, mengapa ? kayu bakar sendiri sejatinya adalah operasional startup itu sendiri,bagaimana keberlangsungan usaha dari pemasukan dan pengeluarannya. Investor bisa menyediakan berjuta - juta kayu bakar agar api tetap menyala sehingga api bisa berkobar lebih tahan lama.
Bagaimana dengan pemicu lain seperti gas/minyak tadi ? pemicu eksternal ini dikategorikan adalah cara marketing bagaimana menggaet user baru dan mengenalkan brand lebih luas, cara - cara marketing seperti promo gila - gilaan, banting harga dan sebagainya adalah cara cepat untuk mendapatkan user baru yang sedang mencari kehangatan dan juga memperkenalkan brand startup tersebut secara tidak langsung.
Istilah bakar duit itu bukanlah omong kosong, sebagai user yang kedinginan terus menerus apabila satu api unggunnya sudah mulai habis dan tidak lagi memberi kehangatan bagi mereka sudah barang tentu user akan pergi ke api unggun lain yang lebih berani menghambur - hamburkan minyak ke kayu - kayu bakarnya, sangat mudah sekali seperti mudahnya menginstall satu aplikasi dan menghapus yang lain.
Post A Comment:
0 comments: