Akhirnya Migrasi ke Ubuntu 18.04.1 LTS : Review

Share it:
Sebelumnya pakai OS Win 8.1 64 bit yang ternyata membuat saya kecewa setelah memakai hampir 2 tahun karena include dengan laptop . Windows 8.1 sendiri pun ada bug yang masih belum bisa saya solve sendiri, bug loginUI.exe yang terkadang muncul saat pemakaian berkali - kali muncul dan memakan memori laptop sampai 90 % (langsung lemot lah) sampai disk rate yang selalu 100 % padahal tidak ada task yang aktif.

Sudah update dengan Kbxxxxxx tetap sama aja, nah yang terakhir kenapa akhirnya migrasi ke ubuntu adalah karena windows os ane kena boot orange bergaris dan looping boot terus (bikin kesel). Ceritanya saat sedang defrag disk tiba - tiba mati lampu dan kebetulan baterai lagi soak juga setelah itu windows minta recovery dsb. Saya coba beberapa tutor di google dan repair dengan DVD windows sendiri pun tetap tidak bisa kemudian saya coba dengan CMD  untuk fixboot Mbr namun hasilnya tetap nihil. Sebenarnya ada software easy recovery, pihak ketiga yang katanya bisa fix masalah windows saya otomatis tapi ya gitu harus beli $149.  ogah deh.

Kenapa tidak linux mint ? ada pertimbangan untuk pakai distro ini tapi pengalaman 3 tahun saya pakai mint masih menjumpai beberapa bug juga dan ada beberapa software yang lebih smooth running di ubuntu ketimbang mint.

Akhirnya Migrasi ke Ubuntu 18.04.1 LTS : Bionic Beaver

ubuntu
Ubuntu - pixabay.com/iradaturrahmat 
Saat install ubuntu ini dengan membuat partisi sendiri saya kesulitan untuk boot karena GRUB nya belum bisa terinstall di disk padahal partisi untuk ext4 root ,home,swap ,efi, FAT32 sudah saya alokasi semua, tpi jikalau pakai ubuntu dibawah seri 18 sepertinya bakal running normal. oh ya sebelumnya sudah saya hapus manual terlebih dahulu OS windows di drive C melalui Gparted itu mungkin boot managernya tidak terdeksi lagi..karena sedikit frustasi akhirnya backup data - data di lokal disk D manual dan install ubuntu dengan erase disk all.

Setelah install selesai jangan lupa koneksi dengan internet untuk upgade dan update via terminal atau melalui software update.

Kagetnya saya saat tahu bahwa di ubuntu 18.04.1 ini ternyata unity sudah digusur oleh pengembang canonical dan telah diganti dengan Gnome. Sebenarnya unity juga ada kelebihan sendiri yaitu lumayan cepat dalam akses walaupun aplikasi sampai 10 lebih komputer tetap running smooth walaupun pc lowspec.Kekurangan unity yang saya pakai di ubuntu versi sebelumnya adalah terkadang crash bila kita custom tema dan update otomatis yang gagal berulang kali tapi hanya bisa upgrade via terminal saja. Beberapa bug juga ada yang tidak bisa saya jelaskan disini.

spec
Spec Laptop ane yang lebih dari cukup untuk Ubuntu 18.04.1


Nah setelah install ubuntu jangan lupa untuk install gnome tweak untuk menonaktifkan animasi yang jadi biang lemot saat akses aplikasi, apa benar ? ya gnome nyatanya lebih berat ketimbang unity tapi kalau masalah customisasi gnome lebih handal. Saya coba pasang tema Mac OS dengan repo dari noobslab dan sangat puas dengan tampilan laptop saya, kenapa pakai tema Mac OS ? Saya akui bahwa UI Mac OS adalah yang terbaik (menurut pribadi), clean dan bisa lebih fokus ke pekerjaan kita.

tweak dengan tema Mac
Files

Gnome sendiri punya app store sendiri yaitu flatplack yang sudah modern dari UI nya, namun ada beberapa Aplikasi di ubuntu software yang tidak bisa running terinstall di ubuntu 18.04.

Ubuntu software
Pemakaian OS Ubuntu 18.04.1 lumayan suka sampai saat ini walau ada notif connectivity network yang selalu muncul saat kita tidak terhubung dengan internet. Mungkin itu cara dari pihak pengembang untuk memonitor perkembangan Ubuntu bionic beaver LTS ini yang katanya sampai 10 tahun untuk supportnya sendiri, luar biasa.

Ubuntu sendiri desas - desus nya akan fokus ke industri server dan IoT yang membutuhkan support panjang itu kenapa core 18 ini dengan kernel yang baru berbeda dari versi ubuntu sebelum - sebelumnya.

Ya tentu untuk beberapa aplikasi windows memang tidak bisa running di ubuntu seperti adobe , corel dsb , namun itu tergantung dari pribadi sendiri butuh atau tidak. Yang terpenting adalah tidak menggunakan software,OS bajakan itu sudah kemajuan di negara ini hehehe...


Share it:

IT

pribadi

Post A Comment:

0 comments: