Mengapa Industri Rokok Sukses di Indonesia ?

Share it:
Rokok. Pembahasan tentang olahan produk tembakau seperti tidak ada ujungnya di indonesia.Makanan berasap satu ini mengalami kejayaan pada tahun 70 - 90 an, rokok pada awalnya hanya dikonsumsi oleh kalangan atas namun merebak dengan cepat ke semua lapisan masyarakat sejak munculnya produsen rokok murah di indonesia.Yang menjadi pertanyaan mengapa industri rokok bisa sesukses sampai saat ini, menurut saya ada beberapa point :


ilustrasi rokok



1. Regulasi yang tidak memperhatikan sebab akibat

Siapa yang kuat (bayar) dia yang menang. Pada jaman orde baru KKN bukan hal tabu, saya pernah bertemu dengan seorang kakek tanpa sengaja dan menceritakan kisahnya sebagai mantan orang pemerintahan dahulu.Kakek itu bicara banyak tentang keahliannya dalam suap menyuap agar tujuannya cepat tercapai (jalan pintas ) walau tidak ada keterkaitannya dengan masalah rokok tapi praktik semacam ini bisa saja terjadi pada area legislator pembuat undang - undang.

Saat ini pemerintah mulai sadar dan memberikan perhatian terhadap kesehatan masyarakat selama puluhan tahun yang telah dibiarkan begitu saja.Program anti rokok terus digaungkan walau phk besar - besaran karyawan industri rokok telah terjadi.Kalaupun begitu para pebisnis rokok juga tidak bakal rugi dengan apa yang program anti rokok saat ini, berpuluh - puluh tahun uang mengalir ke kantong - kantong mereka bahkan menjadikan mereka orang terkaya se-Indonesia. Diversifikasi bisnis para taipan inilah yang membuat mereka tidak khawatir walau perusahaan rokok mereka tidak lagi jaya.

2. Perokok aktif yang ber ego tinggi

Suatu hari pemilik bisnis rokok ditanya mengapa ia dan keluarga nya tidak ada yang sering merokok (walau pernah ), pemilik itu mengatakan dengan candanya bahwa ia tidak buta huruf dan pandai membaca.

kisah itu adalah sindiran bagi perokok yang seringkali tidak terima bahwa apa yang mereka lakukan bisa membahayakan lingkungan sekitar walau mereka telah tahu dan teredukasi.Perokok aktif sebenarnya berada pada masa dilema, sisi lain dia sadar akan membahayakan kesehatannya namun disisi lain otak mereka terlanjur telah teracuni zat nikotin yang candu.Perlu tekad yang kuat untuk merubah kebiasaan yang bertahun - tahun lamanya.

putung  rokok


Statistik memberikan fakta dilapangan jumlah perokok aktif di indonesia ternyata mayoritas adalah kalangan menengah kebawah. Kalangan ini terbiasa hidup kurang bercukupan dalam memenuhi kehidupan sehari - hari, namun karena candu dan rokok dipercaya mampu menghilangkan kepenatan stress maka pemenuhan konsumsi rokok tetap jadi prioritas mereka.

3. Terlanjur masuk ke strata Sosial dan Agama

Dalam sosialitas indonesia termasuk negara yang menyanjung kebersamaan. Para pria saat berkumpul dari pemuda sampai kakek - kakek, bila ada suatu acara di kampung selalu disediakan rokok dalam gelas - gelas kosong.Kebiasaan seperti ini menjadi lumrah dan bisa berubah menjadi budaya yang tidak baik bagi remaja dan anak - anak dari generasi ke generasi. 

Paling ironis adalah ketika para agamawan justru mengkampanyekan rokok secara tidak langsung dan menjadi perokok aktif itu sendiri.Banyak dari kalangan "kiai" yang terbujuk rayuan dan mementingkan dunia daripada sibuk dengan hal yang bermanfaat,tidak aneh bila terjadi acara - acara simbol keagamaan disponsori oleh perusahaan besar rokok.

Bila sudah terjadi demikian masyarakat bawah hanya akan menjadi peniru dan punya dalih lebih ketika menjadi perokok diakibatkan para tokoh dan panutan juga melakukan hal yang sama. sangat disayangkan.

4. Iklan Masif yang menargetkan kalangan muda dan bawah

Kekuatan industri rokok terletak dari berkelanjutannya para perokok, dari kakek sampai cucu. Tak ayal industri rokok selalu ikut dalam aktivitas kepemudaan dan olahraga populer di masyarakat, sebagai contoh industri sepakbola era 2000-an liga Djarum sebagai sponsor utama dan pembinaan bulu tangkis.

Iklan rokok di televisi selalu menayangkan kekuatan pemuda, pertualangan dan tantangan. Hal ini dilakukan untuk beradu perspektif kepada khalayak bahwa perokok itu suka dengan tantangan dan sebagainya.

Pendistribusian rokok hingga toko - toko kecil dari kota sampai desa menjadi andalan guna mendapatkan perokok - perokok baru. Tidak hanya itu bahkan wanita - wanita cantik diterjunkan langsung ke masyarakat sebagai sales door to door.

Itulah 4 point yang menurut saya pribadi mengapa bisnis rokok bisa jaya.

Saya beruntung tidak pernah ingin jadi perokok walau kawan - kawan ada yang menggoda untuk mencoba. 

Memang rokok tidak membuatmu cepat atau langsung mati, tapi keegoisan perokok lah yang membuat diri dan lingkungannya teracuni juga semakin kaya rayanya para taipan.




  


Share it:

Lounge

pribadi

Post A Comment:

0 comments: