Di setiap kota besar pasti ada saja penjual lapak pakaian bekas, tentu bukan berada di mall atau toko gedung dengan fasilitas AC didalamnya.Penjual lapak bekas biasanya berada di emperan jalan, di trotoar bahkan di jembatan layang.Para pedagang ini hanya berjualan biasanya di waktu dan hari tertentu, hmm mungkin ini yang menjadi menarik bagi pelanggan ya, tetapi tetap saja saya pribadi tidak menyarankan anda untuk membeli pakaian bekas tersebut , mengapa ? berikut 4 alasan untuk tidak membeli pakaian bekas :
ilustrasi pakaian bekas |
1. Kumuh dan bau khas
Para penjual pakaian bekas biasa berdagang bergerombol di suatu baris dan sangat sempit untuk melewati satu blok ke blok lain. Paling tidak mengenakkan adalah saat penuh sesak dan bau pakaian yang khas (apek) , juga hawa panas yang cukup membuat peluh keringat. Membawa masker sangat dianjurkan bagi kalian yang ingin berlama - lama saat membeli.
2. Barang impor selundupan
Saya pribadi beberapa kali mengunjungi para penjual pakaian bekas di hari minggu pagi, sekedar hanya untuk melihat - lihat saja. Dari pengamatan pribadi, 100 % merupakan barang impor dari beberapa negara seperti korea,jepang bahkan china.Bahan pakaian dari negara - negara tersebut kebanyakan berbahan kain tebal,sangat tidak cocok bila untuk cuaca indonesia yang tropis.Yang saya tahu dari tv dan internet , pakaian bekas ini diselundupkan melalui kapal tongkang melewati jalur darat malaysia dan sampai ke sumatera bagian pesisir.Para penyelundup ini menjual pakaian bekas tersebut biasanya perkarung ,entah didalamnya pakaian yang masih layak atau tidak maka hal tersebut menjadi akan resiko pembeli/pengecer.
3. Tidak selamanya murah
Hal yang paling memikat pembeli, sudah barang tentu harga yang murah dan masih layak pakai.seperti yang sudah diutarakan biasanya para pengecer ini membeli dalam satu karung, dan tentunya mereka telah menghitung berapa banyak keuntungan yang bisa didapat. Sebagai contoh apabila seorang pengecer membeli satu karung besar sebesar 1,5 juta rupiah dan dalam satu karung terdapat 200 pieces pakaian, untuk mendapatkan keuntungan maka pengecer membuat range dari harga termurah dan harga termahal, misal harga terendah adalah 10 ribu dan harga tertinggi 60 ribu maka nilai tengahnya adalah 35 ribu. nilai tengah tersebut kita kalikan banyaknya pieces dalam satu karung 35 ribu x 200 = 7 juta rupiah, andaikan satu karung hanya 100 pieces saja maka penjual masih untung 100 %. lumayan bukan ? para penjual ini juga sama seperti kita pembeli mengerti mana yang masih layak pakai / kelihatan bagus dan rasio bagus atau tidak dalam satu karung pakaian bekas, tampaknya adalah perjudian sendiri bagi mereka. Jangan ragu untuk gunakan skill menawar anda !
4. Adanya bakteri / kuman pada pakaian bekas
Berita seperti tingkat bahayanya memakai pakaian bekas (apalagi impor) pernah mencuat di tv swasta nasional. Para dokter ahli patologi yang menjadi narasumber juga tidak menyarankan untuk memakai pakaian bekas sebelum dicuci terlebih dahulu. Walaupun hal ini masih berupa rumor,dikarenakan para pedagang yang memakai pakaian bekasnya sendiri mengklaim bahwa mereka masih sehat dan membantah semua rumor tersebut.Kebersihan badan sangat penting, penyakit bisa transfer melewati objek apapun termasuk pakaian, pastikan mencuci pakaian bekas sesering mungkin sebelum dipakai aktivitas.
Post A Comment:
0 comments: