Sepakbola adalah olahraga yang sangat digemari di dunia.Permainan yang dimainkan 11 orang tim ini tidak ada habis - habisnya selalu diperbincangkan media - media ternama. Inggris adalah negara yang mengklaim bahwa olahraga sepakbola adalah olahraga yang dipopulerkan oleh negara itu untuk pertama kalinya di dunia.Sejak era perang Dunia I dan II , sepakbola sempat vakum namun kembali berjaya saat even piala dunia kembali digelar di tahun 60 an. Bila dibandingkan dengan era saat ini tentu sangat jauh perbedaanya,olahraga sepakbola mengalami peningkatan yang sangat pesat dari segi aturan permainan, infrastruktur bahkan gaji pemain yang sampai menembus miliaran dollar. Namun dari kesemua itu terdapat sisi kelam yang telah menjadi pemakluman banyak orang sampai saat ini , apakah saja itu ?
Bola dari pixabay.com |
1. Judi
Sudah bukan rahasia lagi bahwa perjudian adalah bayang - bayang permainan satu ini. Memang setiap Negara memang memiliki aturan sendiri tentang judi dalam lingkup sepakbola yang berbeda namun tetap saja judi adalah salah satu perbuatan yang dikategorikan menyalahi norma - norma termasuk agama dalam perspektif budaya timur.Pada era modern ini arena judi tidak lagi dalam skala wilayah atau lokal, bahkan saat ini judi telah merambah ke internet.
Sebagai contoh di Inggris dengan premier league nya bahkan menjadikan situs judi online sebagai sponsor utama klub, setidaknya ada beberapa klub yang menjadikan judi online sebagai sponsor yakni, newcastle united dan swansea city ( 2015 )
2. Perpecahan karena fanatisme
Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi bahwa permainan bisa menjadi penghalang dalam membuka akal pikiran. Fans sepakbola terkenal dengan kefanatisme nya yang mendarah daging, bahkan klub kesayanganya bisa dianggap sebagai agama baru bagi mereka.
Kefanatismean ini mudah sekali disulut dan dibakar sehingga kericuhan tidak dapat terelakkan lagi. Keributan yang terjadi karena sepakbola sering kali terjadi di setiap musim kompetisi, bahkan puluhan nyawa melayang sia - sia gegara aroma dendam di setiap laga dan yang kebanyakan menjadi korban adalah mereka para remaja dan pemuda.sungguh ironi.
3. Gaji pemain dan transaksi yang fantastis
Pada tahun 2017 ini publik dikagetkan dengan pembelian Neymar jr dari Barcelona oleh PSG dengan klausul hingga 2 Trilliun rupiah, tak ayal neymar pun didaulat sebagai pemain termahal di seantero jagat saat ini.
Pembelian fantastis ini seolah menjadi tren dari tahun ke tahun pada olahraga sepakbola ini. Klub - klub ternama didunia menjadikan dirinya sebagai capital sport yang mengakuisisikan sebanyak saham yang dimiliki oleh badan atau perseorangan.Sebagai contoh Manchester city yang diakuisisi oleh sheikh Mansur dari UEA, gelontoran dana telah dikeluarkan oleh petinggi UEA ini hingga puluhan trilliun rupiah sehingga mampu mengangkat performa manchester city menjadi tim elite beberapa tahun terakhir belakangan.
Yang menjadi sisi kelam adalah seolah keriuhan sepakbola dewasa ini tak begitu peduli dengan kemiskinan dan penderitaan di belahan dunia lainnya. Ketimpangan gaji dan resesi ekonomi dunia seolah tak berakibat buruk terhadap industri sepakbola di kawasan elit eropa sebagai magnet sepakbola dunia.
4. Pengaturan skor , Mafia olahraga dan intrik politik
Dalam kaitan pengaturan skor memang bukan hal yang baru, sebagai contoh di Italia dimana klub juventus di skorsing dan turun ke kasta 2 liga. Banyaknya para mafia yang turut andil dalam olahraga satu ini memicu daya sportivitas sepakbola menjadi tidak lagi murni untuk olahraga , contoh akhir - akhir ini di Negeri kita seperti kasus pengaturan skor oleh PSS Sleman dengan sepakbola gajahnya di pertengahan tahun 2015.
Kaitannya dengan politik juga tidak bisa dipungkiri, PSSI sejak era reformasi hingga saat ini pun masih dipegang oleh orang - orang politik, dari level Ketua Umum hingga wasekjen PSSI sendiri. Sehingga arah kebijakannya terkadang nyeleneh dan memihak ke suatu golongan untuk meraih simpati publik, sebagai contoh Timnas Indonesia di era C.Gonzales yang tak jelas peruntukkannya menyambangi rumah salah satu petinggi partai Ketua Umum PSSI sendiri saat berjalannya kompetisi AFF di tahun 2012.
E N D
Post A Comment:
0 comments: