Pengalaman memakai Linux Mint

pengalaman linux mint
Share it:
Sejak tahun 2015 saya telah migrasi ke linux, waktu itu saya bingung memilih distro yang cocok untuk pc saya yang sudah lama memakai windows xp. Habisnya rilis update bagi windows xp membuat saya lebih memilih menggunakan linux ketimbang successor nya windows 7 & 8, selain karena harus bayar lisensi yang gak murah juga seringkali penyakit umum bagi user windows kebanyakan adalah virus dan rentan di hack ( baca : di otak - atik ) orang awam.


Open source & LTS ( Long Term Support )

Semua orang sudah memaklumi tipikal orang di Negeri kita ini yang memiliki cara berpikir ( tidak semua ) " kalo bisa gratis ngapain harus bayar " akhirnya tindakan illegal seperti cracking dll sah digunakan. Apalagi banyak tutorial dan license key yang berseliweran di internet  menjadi barang biasa dan afdol di kalangan masyarakat awam.
Sejatinya hal ini adalah sesuatu yang dikembalikan ke masing - masing pribadi dan pihak microsoft sendiri terkadang juga memberi toleransi yakni dengan lisensi gratis bagi siswa dan pemangku pendidikan.

Open source menjadi sauna bagi penggiat IT & Teknologi diseluruh dunia. Dukungan komunitas sangat berarti disini artinya tanpa kontribusi dari penggiat open source yang idealis tentu tidak akan sampai seperti sekarang.

Ubuntu adalah distro linux yang telah lama ada sejak tahun 2000 an , kepingan CD/DVD nya pada saat tahun 2008 - 2011 dibagikan dan dikirimkan cuma - cuma ke seluruh dunia. Saya masih ingat betul ketika iseng meminta DVD ubuntu 11.01 pada tahun 2009 saat itu dari situs resminya. Walaupun saya hanya minta 1 keping DVD saja mereka mau kirim jauh - jauh dari Den haag Belanda, PC saya yang masih pentium 3 dengan VGA Onboard pun tersedat - sedat saat menggunakan Live CD nya. Penggunaan Unity theme panel menjadi andalan saat itu walaupun tidak familiar di masyarakat kita.

Distro Linux yang baik  memiliki peraturan LTS dalam setiap rilis nya. Linux mint juga memiliki LTS untuk distro nya , saya telah mencoba linux mint cinnamon dan mate dari rebecca hingga sonya. Untuk support keduanya hanya sampai 2019, biasanya memang maksimal 3 - 4 tahun saja.

logo linuxmint


Mengapa harus ada support ? tentu hal ini sama seperti update berkala pada windows anda, seperti update software dan sistem kernel linux itu sendiri. Sistem linux pun juga tak luput dari serangan hacker paling banyak terjadi adalah serangan ke web server (Nginx dll) . Linux mint sendiri boleh dibilang peranakan ubuntu dengan OS Debian , namun linux mint bisa jadi peralihan pengguna windows yang tepat ke linux tanpa kebingungan tentang pengoperasiannya. 


Keuntungan memakai Linux Mint


1. Gratis : Ini adalah pertimbangan utama dalam memilih sistem operasi , selain tidak perlu khawatir terjaring razia ( apaan sih ) juga bikin adem ayem.

2. Aman :  aman disini dalam tanda kutip yakni aman dari virus bawaan windows. Perbedaan basic sistem operasi menjadi alasan pengguna linux tidak perlu khawatir terjangkit virus dari windows bahkan kita bisa hapus virus windows secara manual dari linux upss

3. stable : stabil bila kita memilih distro yang tepat dan memiliki support dari pihak pengembang dengan update berkala.

4. kompatibel dengan aplikasi windows : Yang paling penting dalam sistem operasi adalah aplikasi kantor seperti office dll . linux memiliki wine sebagai simulator untuk menjalankan program windows secara cuma - cuma . saya memakai microsoft office 2010 lancar abiss.

5. Satu paket : yakni dalam satu distro terdapat macam - macam aplikasi bawaan kita tidak perlu install satu - satu bahkan juga dalam masalah driver hardware. Tidak seperti windows yang harus install satu - satu jika tidak memiliki driver pack.

6. Tema yang menarik : linux sekarang tidak seperti 15 tahun yang lalu, dahulu lebih menonjol CLI nya sehingga orang awam takkan tertarik memakainya. Sekarang berbagai pilihan bisa digunakan dengan mengganti tema sesuai keinginan dari mirip dengan windows hingga Mac OS . Saya sendiri membuat linux mint saya seperti windows ,cek video berikut :



 Kelemahan Linux Mint

1. Bug  : Setiap OS pasti memiliki Bug dalam sistemnya, namun bug di linux memang jauh lebih sulit diselesaikan dibanding OS lain ( ya iyalah gratis kok gak mau repot ) , dari pengalaman saya bug yang muncul adalah :

a. initframs : hal ini sering terjadi karena perubahan file sistem di ext4 , biasanya terjadi gegara shutdown paksa ( hard ) melalui button yang sering karena crash hardware ( misal overheat / driver VGA uncompatible ) . Solusi nya adalah menggunakan LIve CD kemudian masuk ke terminal dan melakukan pengecekan HDD dengan perintah fsck /dev/sda1

b. Grub error :  Nah klo grub error memang agak jarang, namun penyebab munculnya error grub dikarenakan hard reset dan update grub yang tidak cocok. kalau dikarenakan hard reset akan lebih mudah tinggal enter pilihan system normal atau recovery, saat booting logo screen tekan huruf F ( fix ) untuk membereskan file sistem yang nyangkut saat shudown paksa tadi.   jika dikarenakan update grub yang tidak cocok agak membutuhkan waktu lama karena harus uninstall grub dan memasang kembali grub lama via live CD.

2. Printer Driver : memang beberapa printer yang terbaru tidak ramah support dengan linux sehingga kita perlu mencari cara lain pengaturan setting nya seperti misal epson dan cannon yang menyediakan interface maintanance di windows namun tidak di linux , sehingga saya melakukan secara manual seperti hard cleaning.

3. File Sharing :  dalam dunia linux untuk metode sharing sangat banyak pilihan , dari samba, nemo, nautilus, dll . linux sangat menghargai privilege file jadi proses authentifikasi sering kali muncul walaupun sudah di set remember password ( berdasar pengalaman )

yah itulah suka duka menggunakan linux mint tapi overall saya puas menggunakan linux dan tidak kapok, selama banyak solved problem di forum linux terkait masalah bug asalkan rajin membaca perkembangan linux tidak akan jadi masalah. Apalagi dunia linux yang open source saat ini sangat berkembang pesat walau hanya dari dukungan komunitas saja , salut !





Share it:

IT

pribadi

Post A Comment:

0 comments: